![]() |
Rheyfa Azkadina Indrawan |
Senin, 27 Desember 2010, mungkin hari yang sangat membahagiakan sekaligus penyesalan bagiku. pada hari itu pukul 15.40 adalah hari kelahiran putri kecilku Rheyfa Azkadina Indrawan di salah satu rumah sakit besar disolo dimana orang-orang mengenalnya RS kandang Sapi.
Dimana pada hari itu aku tidak bisa menemani Istriku tercinta yang sedang mempertaruhkan nyawanya untuk bidadari kami, saat itu aku berada di Surabaya untuk ada trial bersama dari formula yang aku buat bersama dengan bossku.
kronologisnya kurang lebih seperti ini:
Minggu malam (26 Des 2010) aku mesti balik ke surabaya untuk kembali bekerja, karena aku sudah ada agenda untuk trial bersama dengan boss ku. Pukul 22.00 aku berangkat ke terminal diantar oleh Bapak. Tetapi saat mau berangkat istriku sempat memintaku untuk menunda aku berangkat, mungkin dia sudah ada firasat untuk melahirkan dalam waktu dekat. tetapi aku tetap berangkat karena alasan diatas.
pukul 23.00 akhirnya sampai terminal Tirtonardi Solo dan naik bus PATAS jur Yogja - Solo.
Senin 27 Desember 2010, pukul 04.30 aku sudah sampai surabaya dan 05.00 aku sudah sampai dikosan, waktu sampai dikosan istriku kirim pesan via BBM, dan akhirnya aku langsung telpon dia, dia bilang sudah kerasa mules di perutnya dan singkat cerita akhirnya, Dia di bawa ke Rumah sakit oleh Ibuku pada pagi itu juga.
saat itu aku sudah mulai panik, yang mungkin niatnya mau istirahat sebentar sebelum bekerja sudah bimbang, cemas, bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. akhirnya terpikir olehku untuk menelepon boss ku, dan aku ceritakan semua kejadian itu padanya, akhirnya dia mengerti juga, tetapi karena aku sudah terlanjur membuat formula pada minggu sebelumnya dan harus dicoba pada hari ini juga, maka aku minta untuk trail bersamanya dimajukan waktunya.
pukul 07.30 aku berangkat ke lab, untuk membuat 1 formula lagi dan mempersiapkan 2 formula yang pada minggu lalu sudah aku siapkan, tapi sebenarnya pikiran aku sangat bimbang sekali. saking bimbangnya, aku tertinggal dompet dan kacamata ku dikost (dan aku baru sadar saat aku mau balik kesolo).
pukul 10.30 boss ku datang, akhirnya kita coba trial bersama, setelah itu aku ditelpon isteriku untuk membawa Surat Nikah dan Kartu Keluarga, siapatahu dibutuhkan untuk pengurusan akte kelahiran anakku nantinya.
11.00 aku balik ke kosan untuk siap-siap balik ke solo, dan berharap masih bisa menenami istriku selama proses melahirkan. karena bimbang aku sampai balik ke kosan dua kali, yang pertama saat mengambil baju dan akte nikah. dan saat di angkot aku baru sadar kalau dompet aku gak ada di kantong atau di tas yang aku bawa. akhinya aku mesti balik lagi ke kosan untuk mencari dompetku, alhamdulillah ternyata ada di tas 1 lagi, yang biasa aku bawa kerja. akhirnya aku harus jalan lagi dan naik angkot lagi dan kemudian naik bus PATAS SBY-Yogja.
13.15 aku naik bus tersebut, tapi harus menunggu beberapa penumpang lagi karena belum penuh....disitu kepala aku pusing sekali dan bimbang sekali...baru sadar aku belum makan dari pagi dan ditambah kurang tidur karena pada malam sebelumnya aku juga harus melakukan perjalanan solo-surabaya, akhirnya lewat pula penjual bakpao, akhirnya aku beli 2 untuk mengganjal perutku yang lapar, dan untungnya aku juga bawa susu UJ. akhirnya 13.30 bisnya jalan juga, dan tanpa sadar aku sudah sempat tertidur sebentar kurang dari 1 jam. akhirnya aku coba kontak lagi istriku via BBM dan aku telpon semuanya tidak ada jawaban, lalu akhirnya aku telpon adikku, ternyata dari infonya sudah masuk kamar bersalin...aku makin tidak tenang di bis, akhirnya orang yang duduk disebelah ku (dari perkenalan aku tahu dia guru smp dan akan turun di madiun), dan belakangku bertanya padaku, akhirny aku jelaskan bahwa istriku sedang di kamar bersalin dan akan berusaha mempertarukan nywanya untuk melahirkan putri pertama kami. (kami sudah tahu jenis kelamin kami perempuan karena dari hasil USG di 3 propinsi berbeda menyatakan anak kami perempuan).
dari penjelasanku ke bapak yang duduk disebelahku, mengakibatkan mungkin lebih separuh dari penumpang bis tersebut tahu dan mereka menenangkanku dan tak sedikit yang berdoa untuk kelancaran kelahiran putriku.
sekitar pukul 16.00 saat itu aku masih di sekitar daerah caruban adikku sms, bahwa sudah lahir bayi cantik perempuan...akhirnya dengan spontan aku meneteskan air mata bahagia bercampur kesedihan, dan aku langsung telpon adikku untuk menanyakan kondisi istri dan anakku, aku sangat lega ternyata kondisi nya sehat wal afiat. akhirnya bapak yang duduk disebelahku jadi tahu dan memberikan selamat padaku disusul beberapa penumpang yang lainnya.
akhirnya kabar gembira ini aku beritahukan kepada mertua aku di garut 16.20, yang kami tidak beritahu kalau istriku mau melahirkan pada waktu itu, padahal bapak mertua aku pada hari itu sempat menelpon aku menanyakan nama lengkap, TTL dan nama orang tua ku untuk perbaruaan KK, tapi sesuai kesapatan dengan istriku, bahwa mereka tidak akan diberitahu sampai anak ku lahir, alasanya agar tidak membuatnya kuatir.
akhirnya aku baru bisa melihat secara langsung istriku tercinta dan bidadari kecilku sekitar pukul 19.30.
Buat Istri dan Bidadari Kecilku, Maafkan Ayah ya yang tidak bisa menemani kalian saat kalian berdua menaruhkan nyawa....Aku sangat Sayang kalian Berdua, tetapi terkadang aku berpikir kejadian ini sesuai dengan nama yang telah kami berikan "Rheyfa" yang kita ambil dari kata raifa yang artinya pemaaf..
R_3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar