Kamis, 30 Juni 2011

2 Juni 2011.....GPSI A22 Krian

Hari kamis yang bertepatan dengan hari libur kenaikan Isa almasih yang sangat penting, hari dimana berkumpulnya R_3 setelah kurang lebih 6 bulan berpisah, disatukan kembali di GPSI A22.

Rabu, 29 Juni 2011

TUHAN Kenapa Ibu mudah sekali menangis??




Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki
yang bertanya kepada ibunya.
Ibu, mengapa Ibu menangis???? ?
Ibunya menjawab, Sebab,
"Ibu adalah seorang wanita, Nak"
Aku tak mengerti kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti....

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.
" Ayah, mengapa Ibu menangis???
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas???"
Sang ayah menjawab, Semua wanita memang menangis tanpa ada
alasan. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh
menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.
Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,

Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya
menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan
seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu
harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang
sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat
melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau,
seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca
dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan
membuatnya tetap bertahan,
pantang menyerah, saat semua orang sudah
putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk
merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah,
tanpa berkeluh kesah.


Kuberikan wanita, perasaan peka dan
kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi
apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan
kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap.
Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat
didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk
membimbing suaminya, melalui
masa-masa sulit, dan menjadi pelindung
baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi
setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan
kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan,
bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji
setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap
berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata
agar dapat mencurahkan perasaannya.
Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar
dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan.

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang
Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita
menemukan surga.